NERACA
Jakarta – Di tahun 2022, PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) berhasil membalikkan laba bersih Rp 562,55 miliar, berbanding terbalik dari 2021 dengan catatan rugi tahun berjalan Rp 255,34 miliar. Laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di 2022 Rp 111,03. Sebelumnya rugi per saham dasar Rp 66,29. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.
Selain itu, entitas grup Salim ini juga mencatatkan pendapatan neto Rp 25,58 triliun atau melesat 33,4% dari Rp 19,17 triliun pada 2021. Perseroan juga membukukan pula beban pokok pendapatan Rp 20,37 triliun, dari sebelumnya Rp 15,48 triliun. Laba kotor meningkat dari Rp 3,69 triliun menjadi Rp 5,2 triliun.
Terdapat beban penjualan Rp 1,83 triliun, beban umum dan administrasi Rp 1,75 triliun, beban operasi lain Rp 291,7 miliar, dan pendapatan operasi lain Rp 667,93 miliar. Alhasil laba usaha sebesar Rp 1,99 triliun, lebih besar dari Rp 1,31 triliun di 2021. Adapun laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 443,49 miliar, dari rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 264,77 miliar.
Sementara itu, total aset per 31 Desember 2022 melesat jadi Rp 57,44 triliun, dari sebelumnya Rp 51,02 triliun. Sedangkan total liabilitas meningkat dari Rp 38,17 triliun menjadi Rp 43,27 triliun per akhir Desember tahun lalu. Kejar pertumbuhan bisnisnya, perseroan makin gencar tambah portofolio mobil premium asal Eropa. Alasannya, melihat prospek bisnis yang cerah untuk pasar kendaraan premium di Indonesia.
President Director Indomobil Sukses Internasional, Jusak Kertowidjojo seperti dikutip Kontan peranah bilang, pihaknya melihat ke depannya prospek pasar mobil premium asal Eropa sangat baik di Tanah Air. Sebagai informasi, saat ini Indomobil Grup menaungi sejumlah merek otomotif premium asal Benua Biru, yakni Audi, Volkswagen, Citroën, dan yang terbaru Mercedes-Benz.
Mercedes-Benz menunjuk Inchcape Motors Private Limited (Inchcape) dan Indomobil sebagai produsen dan distributornya di Indonesia. Demi mengoptimalisasi jaringan produksi globalnya, Mercedes-Benz AG mengalihkan kegiatan operasional PT Mercedes-Benz Indonesia serta PT Mercedes-Benz Distribution kepada kemitraan yang terdiri dari investor lokal yang berpengalaman dan global distributor operator yang kuat.
Indomobil memiliki jaringan distribusi otomotif terbesar di Indonesia, dengan total lebih dari 300 dealer dan lebih dari 8.000 titik jaringan purna jual, distribusi suku cadang, layanan pembiayaan kendaraan, dan layanan pendukung lainnya. Sedangkan, Inchcape merupakan perusahaan distributor otomotif global yang beroperasi di 6 benua.
Transaksi ini mencakup pengalihan 100% kepemilikan Mercedes-Benz AG di Indonesia, di mana Inchcape mengambil alih 70% dan Indomobil 30% saham. Mercedes-Benz AG, Inchcape dan Indomobil telah menandatangani perjanjian terkait jual-beli pabrik dan distributor Mercedes-Benz Indonesia.
Komitmen mendukung transisi energi dengan berbagai inisiatif terus dilakukan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Teranyar, perseroan menyelenggarakan program pelatihan…
Perhelatan marathon bergengsi BTN Jakarta International Marathon (BTN JAKIM) 2025 telah sukses digelar pada Minggu, 29 Juni 2025, diikuti oleh…
Beberapa hari jelang dilaksanakannya ajang BTN Jakarta International Marathon (BTN JAKIM) 2025 pada Minggu, 29 Juni 2025, para peserta lomba…
Komitmen mendukung transisi energi dengan berbagai inisiatif terus dilakukan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Teranyar, perseroan menyelenggarakan program pelatihan…
Perhelatan marathon bergengsi BTN Jakarta International Marathon (BTN JAKIM) 2025 telah sukses digelar pada Minggu, 29 Juni 2025, diikuti oleh…
Beberapa hari jelang dilaksanakannya ajang BTN Jakarta International Marathon (BTN JAKIM) 2025 pada Minggu, 29 Juni 2025, para peserta lomba…