Sarasehan Kemitraan Gula Nasional, SGN Dukung Petani Tebu Capai Swasembada Gula

 

NERACA

Jakarta - Pemerintah bersama para pemangku kepentingan industri gula nasional menggelar Sarasehan Kemitraan Gula Nasional 2025 dengan tema “Peningkatan Peran Petani Tebu dalam Mendorong Percepatan Swasembada Gula Nasional” di Andalucia Hall, Menara 165, Jakarta Selatan.

Acara ini menjadi forum strategis untuk menguatkan sinergi antara pemerintah, pelaku industri, serta asosiasi petani dalam rangka mempercepat tercapainya target swasembada gula nasional.

Dalam rangkaian acara, digelar dalam tiga sesi panel diskusi dengan subtema strategis yang menghadirkan para tokoh penting di bidangnya antara lain mengenai Kebijakan dan Strategi Peningkatan Kemitraan Petani untuk Daya Saing Tebu Nasional. Dipandu oleh moderator independen, sesi pertama menghadirkan Sudaryono – Wakil Menteri Pertanian RI, Widyastuti – Deputi Bidang Koordinasi Usaha Pangan & Pertanian, Arif Prasetyo Adi – Kepala Bapanas, Mahmudi – Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), Fatchuddin Rosyidi – Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI).

“Acara tersebut merupakan agenda penting dalam penyusunan kebijakan yang berpihak pada petani, penguatan pola kemitraan antara pabrik gula dan petani, serta peningkatan produktivitas tanaman tebu melalui inovasi dan pendampingan teknis berkelanjutan," ujar Mahmudi Direktur Utama PT SGN saat hadir dalam acara tersebut.

“Strategi Peningkatan Kesejahteraan Petani melalui Kebijakan Harga dan Tata Niaga Gula yang Sehat, menjadi solusi konkret untuk memastikan petani mendapatkan harga jual yang adil serta sistem distribusi yang efisien. Poin utama adalah urgensi penataan tata niaga gula secara menyeluruh dan kebijakan penetapan harga acuan gula petani guna menjamin keberlangsungan usaha tani tebu dan PT SGN mendukung Langkah tersebut”. imbuh Mahmudi.

Selanjutnya pembahasan mengenai Kebijakan dan Strategi Pengendalian Stok Gula untuk Menjaga Stabilitas Harga di Tingkat Produsen. Dan pada sesi ini menggali strategi pengelolaan stok nasional serta pengaruhnya terhadap stabilitas harga di tingkat produsen. Diskusi ini menekankan pentingnya data yang akurat dan sistem logistik terintegrasi dalam menjaga ketersediaan dan harga gula tetap terkendali, baik saat panen raya maupun di luar musim giling.

Sarasehan ini menjadi momentum penting dalam menegaskan komitmen bersama untuk memperkuat ekosistem industri gula nasional yang berkelanjutan, berkeadilan, dan berbasis pada kesejahteraan petani tebu sebagai ujung tombak produksi nasional.

BERITA TERKAIT

DJBC Ungkap Jenis Barang Pindahan dari Luar Negeri yang Dikenakan Bebas Bea Masuk

  NERACA Jakarta - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) mengungkapkan berbagai jenis barang- barang pindahan dari luar negeri yang…

ESDM Usulkan Asumsi ICP Di Kisaran US$60-80/ Barel di RAPBN 2026

  NERACA Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan asumsi harga minyak mentah Indonesia atau…

Realisasi APBN di Semester I/2025 Capai 38,8%

  NERACA Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan realisasi belanja negara hingga semester I 2025 mencapai Rp1.407,1 triliun atau…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

DJBC Ungkap Jenis Barang Pindahan dari Luar Negeri yang Dikenakan Bebas Bea Masuk

  NERACA Jakarta - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) mengungkapkan berbagai jenis barang- barang pindahan dari luar negeri yang…

ESDM Usulkan Asumsi ICP Di Kisaran US$60-80/ Barel di RAPBN 2026

  NERACA Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan asumsi harga minyak mentah Indonesia atau…

Realisasi APBN di Semester I/2025 Capai 38,8%

  NERACA Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan realisasi belanja negara hingga semester I 2025 mencapai Rp1.407,1 triliun atau…