Diskumindag Ungkap Sejumlah Komoditas Cabai di Kota Sukabumi Masih Terjadi Fluktuasi Harga

NERACA  

Sukabumi - Baru sepekan lebih terjadi penurunan, kembali sejumlah cabai di Pasar Pelita dan Gudang Kota Sukabumi kembali alami kenaikan harga. Diantaranya, cabai rawit hijau pekan lalu berada di angka Rp20 ribu per kg, namun saat ini menjadi Rp50 ribu per kg, begitu juga dengan cabai rawait merah sebelumnya Rp48 ribu per kg, minggu ini menjadi Rp60 ribu per kg, dan cabai besar hijau dari Rp20 ribu menjadi Rp24 ribu per kg. 

"Hasil pendataan yang kami lakukan, sebagian cabai masih tergolong alami fluktuasi harga," ujar Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Dinas Koperasi Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi, M. Rifki, kepada Neraca, Kamis (19/6).

Rifki mengatakan, naik dan turunya harga komoditas cabai dalam rentan waktu hampir setiap minggu tersebut, lantaran bisa saja dikarenakan faktor cuaca dan masa panen petani mempengaruhi terhadap pasokan, sehingga saat ini menyebabkan cabai alami fluktuasi di tingkat konsumen. 

"Penyebab perubahan naik turun atau ketidaktetapan harga cabai tersebut, dikarenakan pasokan dari daerah penghasil cabai mengalami kenaikan dan penurunan, yang didasari tergantungnya masa panen petani. Atau juga bisa diakibatkan oleh faktor lain," jelasnya.

Tapi untuk Bahan Pokok Penting (Bapokting) lainya, kata Rifki, hingga sampai saat ini masih terpantau stabil. Diantaranya, beras Ciherang Cianjur I masih dijual Rp13.600 per kg, Ciherang II Rp13.200 per kg, Ciherang Sukabumi  Rp13.600 per kg, beras premium kls I Rp13.600 per kg, beras medium I masih dijual Rp12.800 per kg, dan medium lokal tetap di angka Rp12 ribu per kg.

Kemudian, kata Rifki, minyak goreng dalam kemasan di pasar Modern masih dijual Rp40.200 per 2 liter, sedangkan di Pasar Tradisional per liter sebesar Rp 21 ribu, dan minyak kita di kisaran Rp16 ribu hingga 17 ribu per kg, daging ayam broiler di kisaran Rp32 ribu hingga Rp33 ribu per kg, daging sapi Rp130 per kg, bawang putih masih Rp40 ribu per kg dan telur ayam negeri Rp27 ribu per kg. 

"Berdasarkan data hasil dari pengawasan kami, sebagian Bapokting tidak terjadi perubahan harga. Begitu juga, dengan penyaluran dan pendistribusian barang-barang tersebut, terpantau dalam kondisi aman dan lancar," pungkasnya. Arya

 

 

 

BERITA TERKAIT

Bitcoin Turun Akibat Konflik Timur Tengah, Upbit Indonesia Soroti Pentingnya Diversifikasi

NERACA Jakarta –  Dalam beberapa hari terakhir, pasar aset kripto mengalami tekanan signifikan menyusul memanasnya situasi geopolitik di Timur Tengah.…

Pemerintah Dorong Percepatan Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di Berbagai Daerah

NERACA Jakarta – Pemerintah terus mendorong percepatan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di berbagai daerah sebagai bagian dari strategi nasional…

Bappeda Jabar: Tunggakan BPJS Kesehatan Kini di Rp335 Miliar

NERACA Bandung - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Barat mengungkapkan nilai tunggakan Pemprov Jabar untuk iuran Badan Penyelenggara Jaminan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Bitcoin Turun Akibat Konflik Timur Tengah, Upbit Indonesia Soroti Pentingnya Diversifikasi

NERACA Jakarta –  Dalam beberapa hari terakhir, pasar aset kripto mengalami tekanan signifikan menyusul memanasnya situasi geopolitik di Timur Tengah.…

Pemerintah Dorong Percepatan Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di Berbagai Daerah

NERACA Jakarta – Pemerintah terus mendorong percepatan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di berbagai daerah sebagai bagian dari strategi nasional…

Diskumindag Ungkap Sejumlah Komoditas Cabai di Kota Sukabumi Masih Terjadi Fluktuasi Harga

NERACA   Sukabumi - Baru sepekan lebih terjadi penurunan, kembali sejumlah cabai di Pasar Pelita dan Gudang Kota Sukabumi kembali…