Tantangan Makin Kompleks, OJK Terus Perkuat Ekosistem Tata Kelola OJK

 

NERACA

Jakarta – Ketua Dewan Audit Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sophia Wattimena menyampaikan pihaknya terus berupaya memperkuat ekosistem tata kelola dan integritas di industri jasa keuangan (IJK) dalam menghadapi tantangan teknologi dan sosial yang semakin kompleks.

Sophia menekankan pentingnya tata kelola, potensi risiko di sektor jasa keuangan, serta langkah-langkah preventif yang dilakukan oleh OJK untuk memperkuat pengawasan dan perlindungan konsumen.

"Potensi fraud akibat serangan cyber di sektor jasa keuangan itu juga meningkat dari tahun ke tahun. Nah ini yang tentunya juga aspek governansinya dalam pengembangan teknologi AI, machine learning itu perlu diperhatikan," kata Sophia dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (17/6).

Sophia mengatakan penguatan tata kelola tidak hanya sebatas fungsi pengawasan, tetapi juga mencakup aspek konsultatif dan pengelolaan risiko. Ia menjelaskan bahwa audit internal tidak semata-mata bertujuan mencari kesalahan, melainkan menemukan ruang perbaikan sebagai bagian dari fungsi assurance.

Selain itu, audit juga memiliki peran konsultatif, sebagaimana yang dibangun di OJK. Ia menyebut terdapat tiga fungsi utama yang dibangun, yaitu advisory (insight), audit (oversight), dan manajemen risiko (foresight).

Pada Senin (16/6/2025), OJK menyelenggarakan Student Integrity Campaign (In Camp) di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, yang diikuti oleh 440 mahasiswa secara offline dan 420 mahasiswa secara online.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Roadshow Governansi yang dilakukan OJK secara berkesinambungan di berbagai wilayah Indonesia guna membangun pemahaman dan kesadaran publik, khususnya generasi muda, terhadap pentingnya tata kelola yang baik dan nilai-nilai integritas.

Mengusung tema "Bareng OJK, Bangun Dunia Keuangan yang Bersih dan Berintegritas", kegiatan ini bertujuan membentuk generasi muda sebagai agen perubahan yang menjunjung tinggi prinsip transparansi, akuntabilitas, dan etika, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.

Melalui pendekatan yang inklusif dan dialogis, OJK berharap nilai-nilai integritas dan tata kelola yang baik dapat tumbuh kuat tidak hanya di lingkungan kerja, tapi juga menjadi bagian dari karakter generasi muda Indonesia.

Adapun acara ini turut dihadiri oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat Ahmad Yunani, Komite Etik Level Governance OJK Niki Lukviarman, serta Kepala OJK Provinsi Kalimantan Selatan Agus Maiyo.

BERITA TERKAIT

BCA Syariah Kucurkan Pembiayaan Rp318 Miliar untuk Proyek SPAM Aceh

  NERACA Jakarta – PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) memberikan fasilitas pembiayaan investasi senilai Rp318,298 miliar kepada PT Toya…

Pemerintah Siapkan Regulasi Baru Atasi Rekening Judi Daring

  NERACA Jakarta - Keberadaan rekening perbankan yang digunakan untuk aktivitas judi daring terus menjadi perhatian. Hingga Mei 2025, Otoritas…

Relokasi Kantor Cabang Mataram, Bank Muamalat Optimistis Bisnis Tumbuh Semakin Baik

  NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk melakukan relokasi Kantor Cabang Mataram. Pionir bank syariah di Indonesia ini…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

BCA Syariah Kucurkan Pembiayaan Rp318 Miliar untuk Proyek SPAM Aceh

  NERACA Jakarta – PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) memberikan fasilitas pembiayaan investasi senilai Rp318,298 miliar kepada PT Toya…

Pemerintah Siapkan Regulasi Baru Atasi Rekening Judi Daring

  NERACA Jakarta - Keberadaan rekening perbankan yang digunakan untuk aktivitas judi daring terus menjadi perhatian. Hingga Mei 2025, Otoritas…

Tantangan Makin Kompleks, OJK Terus Perkuat Ekosistem Tata Kelola OJK

  NERACA Jakarta – Ketua Dewan Audit Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sophia Wattimena menyampaikan pihaknya terus berupaya memperkuat ekosistem tata kelola…