Dari Limbah Sampah Jadi Berkah - Produk Hexagon Berhasil Masuk Ekspor Negara Maju

Dari limbah sampah menjadi berkah, hal inilah yang dilakukan Zara Tentriabeng (43), pemilik Hexagon yang memproduksi perhiasan berbahan baku limbah atau barang tidak terpakai,”Bisnis ini saya mulai tahun 2014, masih bermain dengan bahan potongan laser akrilik dan kayu recycle. Sementara untuk yang polymer clay tercampur dengan bahan make up daur ulang baru mulai di tahun 2020 saat pandemi Covid-19,”katanya kepada Neraca.

Ya, ide bisnis ini muncul lantaran ketika pandemi covid-19 merebak tidak banyak bepergian sehingga make up miliknya tidak terpakai."Saya daur ulang make up saya, saya pikir mungkin bisa saya generate beberapa warna untuk diaplikasikan. Setelah saya coba-coba, ternyata yang paling mungkin bisa digunakan adalah powder substance. Jadi seperti eye shadow, blush on, dan lainnya," jelasnya.

Di tengah geliat usahnya yang kebanjiran order dari pameran satu ke pameran lainnya, kata Zara, sejauh ini tidak mengalami kesulitan untuk bahan baku. Pasalnya, untuk bahan utama polymer clay warna putih atau bening itu beli di vendornya. Sementara malau makeup daur ulang sudah dapat donasi banyak dan biasanya dari customer,”Kaya eye shadow blush on sama bronzer, kami biasanya sudah ada donasi mas,”tuturnya.

Hasil produk olahannya dibandrol dengan harga cukup kompetitif, mulai dari Rp170 ribu hingga paling mahal capai Rp 1 juta dan biasanya custom. Seperti anting-anting yang paling banyak diminati dijual dari harga Rp175 ribu sampai dengan Rp250 ribu. Bisnis pernak pernik dari olahan limbah ini, punya nilai ekonomi yang menjanjikan. Tengok saja, omset yang berhasil di kantongi Zara sekitar Rp 15 jutaan perbulan dan kalau ramai ful pameran bisa capai Rp 20 juta.

Hexagon Sulap Limbah Jadi Perhiasan yang Diminati Pasar Dunia

Tidak hanya itu, produk buatannya juga sudah berhasil ekspor ke Jepang, Australia dan Amerika Serikat. Model bisnisnya yang memanfaatkan limbah dengan hasil produk yang unik, rupanya membuat PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) kepincut dan diberikan kesempatan untuk ikut BRlianpreneur dengan fasilitas stand pameran. Momentum tersebut menejadi tiitik balik Hexagon naik daun dengan diserbu banyak pesanan saat pameran.

Diakui Zara, peran BRI dan kesempatan mengikuti BRILianprenuer memberikan dampak positif terhadap usahanya. Seperti pendampingan, pelatihan ekspor hingga dihubungkan langsung dengan para buyer dari luar negeri,”Saya bisa ekspor barang ke Jepang, itu dapat buyer langsung dari BRI,”ujarnya.

Diberikan kesempatan ikut pameran, Zara bercerita bahwa dirinya diikutkan sekali dua sesi karena begitu banyaknya para customer menyambangi stand baik itu yang beli ataupun sekedar liha-lihat. Dia juga mengaku dari sekian banyak pameran yang ia ikuti, sarana untuk melakukan transaksi secara digital yang digunakan ialah QRIS yang diberikan oleh BRI. Dia mendapatkan QRIS tersebut saat pertama kali mengikuti BRILianpreneur di 2022.

Meski usahanya sudah memiliki pasar ekspor ke berbagai negara, Zara saat ini belum mempekerjakan banyak orang dan cukup dua pegawai saja. Dimana semua pesanan masih mengandalkan cara konvensional ataun dengan dikerjakan dengan tangan langsung tanpa alat canggih”Kalau gak pakai tangan ya hilang kesan uniknya dan itu yang di cari sama buyer saya, yakni handmade,”tandasnya.

Saat ini produksinya mencapai 100 pasang anting perminggunya dan untuk pemasaran masih mengandalkan secara online, pop up market atau bazar tidak offline. Di tengah persaingan bisnis dan banyaknya pemain perhiasan dari polymerclay saat ini, menurut Zara, cara memenangkan persaingan bukan dengan perang harga tetapi selalu mengasah keahlian atau craftmanship untu selalu rapih dan apalagi ekspor ke Jepang yang konsumennya sangat detail. “Inovasi terus dilakukan tanpa itu, kita akan bosan sendiri dan tetap focus sama misi pertama ya itu recycle. Apalagi selama ini customer dan buyer very happy dengan cerita recycle make up dan sangat mensuport,”tuturnya.

Kedepan, Zara ingin terus memperluas jangkauan pasarnya ke Uni Emirat Arab dan Eropa Timur. Dia meyakini, produk Hexagon yang berorientasi pasa slow fashion (mode lambat) akan menjadi keunggulan tersendiri dibanding produk perhiasan lainnya.

Keberhasilan Hexagon menjalankan bisnis dari olahan limbah sampah, sejaan dengan komiten BRI secara konsisten mengimplementasikan prinsip Environmental, Socialand Governance (ESG) untuk mewujudkan bisnis yang berkelanjutan. Berbagai langkah konkret telah dijalankan BRI sebagai penerapan ESG dalam strategi bisnisnya.

Direktur Utama BRI, Hery Gunardi menegaskan bahwa ESG bukan sekadar tren, melainkan merupakan arah strategis yang fundamental bagi bisnis di tingkat global. Adapun, BRI telah membentuk struktur yang kuat, mulai dari komite hingga divisi khusus yang memastikan bahwa semua inisiatif keberlanjutan terlaksana dengan baik."Dalam mengimplementasikan ESG ini, proses bisnis dan operasional BRI telah menyelaraskan dengan standar yang berlaku, baik domestik maupun global. Kemudian, implementasinya kita sudah menyusun sustainability strategy yang fokus pada tiga pilar utama yakni Environmental, Social, dan Governance (ESG)," ujarnya.

BERITA TERKAIT

Tawarkan Beragam Fitur, Smart AC Xiaomi Hadir di Indonesia

Penetrasi dan ramaikan pasar AC dalam negeri, Xiaomi Indonesia meluncurkan Mijia Air Conditioner Pro Eco 5-Star 1 PK Inverter dengan…

Dukungan BRI Untuk Ketahanan Pangan - Panen Jagung Hibrida Berkualitas di Lahan Terbatas

Program pemerintahan Prabowo Gibran dalam mewujudkan ketanan pangan, rupanya telah dilakukan kelompok tani (Poktan) Mekar Permai di Pamulang, Tangerang Selatan…

Berkat Menjadi Desa BRILian - Mengubah Mindset dan Daya Saing Petani Kopi di Karawang

Karawang yang terkenal dengan sumber pertanian di Indonesia, memiliki potensi alam yang tersimpan dan termasuk perkebunan kopi Robustanya. Apalagi, lokasinya…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tawarkan Beragam Fitur, Smart AC Xiaomi Hadir di Indonesia

Penetrasi dan ramaikan pasar AC dalam negeri, Xiaomi Indonesia meluncurkan Mijia Air Conditioner Pro Eco 5-Star 1 PK Inverter dengan…

Dari Limbah Sampah Jadi Berkah - Produk Hexagon Berhasil Masuk Ekspor Negara Maju

Dari limbah sampah menjadi berkah, hal inilah yang dilakukan Zara Tentriabeng (43), pemilik Hexagon yang memproduksi perhiasan berbahan baku limbah…

Dukungan BRI Untuk Ketahanan Pangan - Panen Jagung Hibrida Berkualitas di Lahan Terbatas

Program pemerintahan Prabowo Gibran dalam mewujudkan ketanan pangan, rupanya telah dilakukan kelompok tani (Poktan) Mekar Permai di Pamulang, Tangerang Selatan…