Gurihnya Bisnis Keju dan Dividen Mulia Boga Raya

NERACA

Jakarta – Rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) menetapkan pembagian dividen tunai Rp 73,12 miliar dari laba bersih tahun buku 2024. “Kami akan bagikan dividen secara tunai kepada seluruh pemegang saham pada tanggal 23 Mei 2025,” kata Direktur Utama KEJU, Indrasena Patmawidjaja di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, pemegang saham telah memutuskan 49,8% dari laba tahun buku 2024 ditetapkan sebagai dividen tunai tahun buku 2024. Artinya pembagian dividen tersebut setara dengan Rp 13 per saham atau sebanyak Rp 73,12 miliar. Selain itu, laba bersih perseroan sebesar Rp 2 miliar akan ditetapkan sebagai cadangan wajib untuk memenuhi ketentuan Pasal 70 Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2027.

Kemudian sisanya sebesar Rp 71,75 miliar digunakan sebagai cadangan umum yang belum ditentukan penggunaannya. Adapun Daftar Pemegang Saham Perseroan yang berhak atas dividen tersebut adalah pemegang saham yang terdaftar pada tanggal 5 Mei 2025 pukul 16.00 WIB.“Kami bersyukur atas pencapaian kinerja Perseroan yang sangat baik tahun lalu di tengah berbagai gejolak kondisi perekonomiandan politik yang terjadi. Kami meyakini peluang penjualan produkkeju di Indonesia ke depan masih akan terus bertumbuh seiringdengan kesadaran masyarakat akan konsumsi makanan sehat sesuai dengan motto kami yakni mengkejukan masyarakat dan memasyarakatkan keju,”katanya.

Emiten produsen keju Prochiz mencatatkan penjualan bersih di 2024 tumbuh 24% atau sebesar Rp 1,26 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,02 triliun. Sedangkan laba bersih tahun 2024 mencapai Rp 147 miliar, meningkat sebesar 83% dari Rp 80 miliar pada tahun 2023. Selain itu, dalam agenda tersebut juga menyetujui perubahan susunan pengurus, sehingga saat ini susunan Dewan Komisaris di antaranya Hardianto Atmadja sebagai Komisaris Utama, Paulus Tedjosutikno sebagai Komisaris, E. Maurits Klavert sebagai Komisaris, Herbudianto sebagai Komisaris Independen dan Maurits D. R. Lalisang sebagai Komisaris Independen.

Sementara susunan Direksi yakni, Indrasena Patmawidjaja sebagai Direktur Utama, Jeffry Halim sebagai Direktur dan Ari Sutanto sebagai Direktur. Tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan dua digit. Target itu nantinya bakal ditopang dengan peluncuran produk-produk baru dari Prochiz pada kuartal II/2025.”Dari sisi penjualan kami masih tetap mentargetkan double digit growth,” kata Direktur Mulia Boga Raya, Jeffry Halim.

Selain dengan meluncurkan produk baru, Jeffry menerangkan pihaknya bakal terus melakukan ekspansi pasar untuk meluaskan penjualan Prochiz, terutama di Pulau Jawa yang masih mendominasi 70% penjualan produk KEJU. Akan tetapi, pembangunan pabrik baru di Sumedang, Jawa Barat diproyeksikan bakal menekan laba perusahaan pada 2025. Maka dari itu, Jeffry hanya menargetkan laba perusahaan pada 2025 minimal menyamai laba bersih pada 2024, yaitu sebesar Rp146 miliar.

Terkait dengan ekspansi, KEJU berencana untuk mendirikan pabrik di Sumedang, Jawa Barat dengan estimasi nilai investasi Rp691,55 miliar. Kebutuhan pabrik baru itu sejalan dengan tingkat utilitas pabrik existing yang sudah optimal.

Dalam 3 tahun terakhir, volume produksi keju perseroan mencapai 22.647 ton pada 2022, 23.334 ton pada 2023, dan 26.756 ton pada 2024. Pada saat yang sama, KEJU mencatat volume produksi mayones sebanyak 949 ton, 752 ton, dan 1.388 ton sepanjang 2022—2024.  

Sampai saat ini, manajemen KEJU menjabarkan bahwa perseroan hanya memiliki satu fasilitas produksi di Cikarang, Jawa Barat, dengan total kapasitas produksi terpasang pada 2024 sebesar 33.064 ton per tahun. Kapasitas itu mencakup produk keju sebesar 30.562 ton per tahun dan produk mayones sebesar 2.502 ton per tahun.“Utilisasi kapasitas produksi mencapai 85% pada fasilitas produksi yang ada saat ini, sehingga dengan adanya keterbatasan produksi tersebut menjadi salah satu tantangan terbesar bagi perseroan untuk bisa mengembangkan usahanya dalam beberapa tahun ke depan,” paparnya. 

BERITA TERKAIT

Tawarkan Beragam Fitur, Smart AC Xiaomi Hadir di Indonesia

Penetrasi dan ramaikan pasar AC dalam negeri, Xiaomi Indonesia meluncurkan Mijia Air Conditioner Pro Eco 5-Star 1 PK Inverter dengan…

Dari Limbah Sampah Jadi Berkah - Produk Hexagon Berhasil Masuk Ekspor Negara Maju

Dari limbah sampah menjadi berkah, hal inilah yang dilakukan Zara Tentriabeng (43), pemilik Hexagon yang memproduksi perhiasan berbahan baku limbah…

Dukungan BRI Untuk Ketahanan Pangan - Panen Jagung Hibrida Berkualitas di Lahan Terbatas

Program pemerintahan Prabowo Gibran dalam mewujudkan ketanan pangan, rupanya telah dilakukan kelompok tani (Poktan) Mekar Permai di Pamulang, Tangerang Selatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tawarkan Beragam Fitur, Smart AC Xiaomi Hadir di Indonesia

Penetrasi dan ramaikan pasar AC dalam negeri, Xiaomi Indonesia meluncurkan Mijia Air Conditioner Pro Eco 5-Star 1 PK Inverter dengan…

Dari Limbah Sampah Jadi Berkah - Produk Hexagon Berhasil Masuk Ekspor Negara Maju

Dari limbah sampah menjadi berkah, hal inilah yang dilakukan Zara Tentriabeng (43), pemilik Hexagon yang memproduksi perhiasan berbahan baku limbah…

Dukungan BRI Untuk Ketahanan Pangan - Panen Jagung Hibrida Berkualitas di Lahan Terbatas

Program pemerintahan Prabowo Gibran dalam mewujudkan ketanan pangan, rupanya telah dilakukan kelompok tani (Poktan) Mekar Permai di Pamulang, Tangerang Selatan…