NERACA
Jakarta – Beragam inovasi layanan terus dikembangkan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dalam meningkatan dan kemudahan investasi di pasar modal. Teranyar, pihaknya masih mengkaji rencana penyelesaian transaksi dalam satu hari kerja atau T+1. Hal ini menyikapi sejumlah bursa global yang telah menerapkan siklus penyelesaian transaksi dalam satu hari kerja, seperti bursa Amerika, Kanada dan beberapa negara lainnya.
Direktur Utama KSEI, Samsul Hidayat mengatakan, pihaknya tengah mengkaji rencana percepatan penyelesaian transaksi ini secara internal. "Kami kira sampai saat ini, Indonesia masih belum ada arahan juga baik dari pemerintah, apakah ada rencana untuk mempersingkat settlement cycle ini, karena kami kira ini juga membutuhkan banyak sekali persiapan," ujarnya di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, banyak hal yang harus dilakukan untuk persiapan mengubah settlement dari T2 menjadi T1. Hal tersebut seperti misalnya dari sisi operasional, risk management, dan trans border settlement transition. Perubahan settlement menjadi T+1 ini, lanjut Samsul, masih berada dalam tahap kajian internal.
Dirinya juga menuturkan belum ada arahan dalam peraturan pasar modal secara keseluruhan. "Namun, kami akan monitor perkembangannya, apa yang sudah terjadi baik di Amerika maupun di Kanada, dan beberapa negara lain yang saat ini sudah mengimplementasikan T2 menjadi T1," ucapnya. Sementara Direktur Pengembangan KSEI, Dharma Setyadi menuturkan, secara teknis sistem KSEI sudah siap untuk mengubah settlement dari T+2 menjadi T+1. "Tapi mungkin dari sisi BEI dan KPEI, mungkin masing-masing harus kami koordinasikan dengan Bursa dan KSEI juga," ujar Dharma.
Selain itu, lanjutnya, yang perlu diperhatikan juga adalah kesiapan dari pasar itu sendiri. Pasalnya, dengan mempercepat waktu penyelesaian, hal tersebut juga akan berdampak kepada kesiapan dari partisipan, dalam arti ini investor, terutama yang berada di belahan dunia lain. "Dari waktu yang tadinya T+2 menjadi T+1, karena kalau siang di sini, di Amerika itu malam, yang harus diperhatikan kesiapan dari partisipan itu sendiri. Tetapi, tentunya untuk menuju ke situ, kami tentu harus selalu berkoordinasi," katanya.
Belum lama ini, di penghujung tahun 2024, KSEI meluncurkan platform KSEI-Cash Management System (K-Cash), platform digital untuk transaksi reksa dana. Hal ini sebagai bentuk respons KSEI atas perkembangan pasar modal Indonesia yang kian dinamis. Apalagi, saat ini tidak ada lagi transaksi yang dilakukan secara manual, semua telah di-support oleh teknologi dan informasi. Karena itu, selaku self regulatory organization (SRO), KSEI selalu berupa memberikan yang terbaik untuk investor.
K-CASH ialah infrastruktur yang disediakan oleh KSEI untuk penyimpanan atau pemindah bukuan dana pada Investor Fund Unit Account (IFUA) sebagai pengganti virtual account. Melalui K-CASH, investor dapat melakukan pembayaran atau penerimaan dana yang berkaitan dengan transaksi dana di reksa dana, seperti pembelian dan penerimaan hasil penjualan reksa dana.
Penetrasi dan ramaikan pasar AC dalam negeri, Xiaomi Indonesia meluncurkan Mijia Air Conditioner Pro Eco 5-Star 1 PK Inverter dengan…
Dari limbah sampah menjadi berkah, hal inilah yang dilakukan Zara Tentriabeng (43), pemilik Hexagon yang memproduksi perhiasan berbahan baku limbah…
Program pemerintahan Prabowo Gibran dalam mewujudkan ketanan pangan, rupanya telah dilakukan kelompok tani (Poktan) Mekar Permai di Pamulang, Tangerang Selatan…
Penetrasi dan ramaikan pasar AC dalam negeri, Xiaomi Indonesia meluncurkan Mijia Air Conditioner Pro Eco 5-Star 1 PK Inverter dengan…
Dari limbah sampah menjadi berkah, hal inilah yang dilakukan Zara Tentriabeng (43), pemilik Hexagon yang memproduksi perhiasan berbahan baku limbah…
Program pemerintahan Prabowo Gibran dalam mewujudkan ketanan pangan, rupanya telah dilakukan kelompok tani (Poktan) Mekar Permai di Pamulang, Tangerang Selatan…