NERACA
Jakarta – Muluskan rencana go private atau pembatalan pencatatan saham-saham perseroan dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Century Textile Industry Tbk (CNTX) atau Centex akan meminta persetujuan dari pemegang saham independen dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) perseroan pada 25 September 2024. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Disebutkan, harga yang ditawarkan dalam penawaran tender oleh pihak yang melakukan penawaran tender untuk membeli kembali saham publik, yaitu Rp400 per lembar saham. Nilai Rp400 per saham ini merupakan harga premium, yaitu 181,7% lebih tinggi dari harga rata-rata perdagangan harian di BEI di posisi Rp142 per saham.
Dalam hal rencana go private disetujui oleh RUPSLB, penawaran untuk membali saham yang dimilikii oleh para pemegang saham publik akan dilakukan pelalui penawaran tender oleh Penfabric Sdn, Berhard, pemegang saham utama dan pengendali perseroan. Jika rencana go private disetujui dalam RUPSLB, para pemegang saham yang tidak bersedia menjual sahamnya dalam penawaran tender akan tetap menjadi pemegang saham perusahaan tertutup. Dengan demikian, para pemegang saham publik tersebut tidak dapat lagi menjual sahamnya melalui BEI.
Sebagai informasi, suspensi perdagangan saham perseroan di BEI yang dilakukan di seluruh pasar berdasarkan permintaan perseroan dalam rangka rencana go private. Asal tahu saja, emiten tekstil ini merupakan penghuni papan pemantauan khusus. Sebagai konstituen 'Watchlist Board,' sebuah emiten ini masalah berdasarkan kriteria khusus yang akhirnya dipantau oleh Bursa.
Disebutkan, CNTX memiliki tiga masalah di pemantauan khusus BEI, mencakup modal yang negatif (defisiensi modal), tidak memenuhi persyaratan free float, dan likuiditas transaksi saham yang rendah, demikian menurut data papan pemantauan khusus BEI yang diakses Rabu (7/8/2024).
Hingga akhir Juni 2024, CNTX memiliki defisiensi modal senilai US$21,58 juta. Ini terjadi akibat jumlah utang (liabilitas) yang lebih besar dari aset perusahaan. Liabilitas CNTX mencapai US$ 53,48 juta, sementara total asetnya sebanyak US$ 31,90 juta. Defisiensi merupakan kondisi emiten mengalami kesulitan keuangan yang juga berpotensi mengalami kebangkrutan, apabila tak mampu memenuhi kewajiban pembayaran utangnya.
Perseroan juga masih menanggung defisit akumulasi rugi senilai US$40,07 juta di semester I-2024. Sejatinya secara operasional, CNTX masih dapat merealisasikan penjualan senilai US$6,99 juta dari bisnis tekstil per Juni 2024. Nilai ekspor perusahaan mencapai US$3,04 juta. Sayangnya ada beban pokok yang cukup besar, sehingga secara operasional tak ada keuntungan buat perusahaan, dengan rugi usaha mencapai US$ 745,42 ribu, dengan rugi sebelum pajak menembus US$1,45 juta.
Dari sisi rasio free float, perseroan memiliki 17,56 juta saham, masih lebih rendah dari yang dipersyaratkan Bursa sebanyak 50 juta saham. Terakhir adalah likuiditas transaksi. Diketahui sebelum papan pemantauan khusus dibuat, saham CNTX minim ditransaksikan seiring suspensi yang berulang kali terjadi. Tidak adanya angka yang muncul dalam Indicative Equilibrium Volume (IEV) dan Indicative Equilibrium Price (IEP) membuat transaksi saham yang listing pada era 'Orde Baru' ini minim peminat. (bani)
Perusahaan pengembang properti, Summarecon kembali memperkenalkan hunian premium keluarga terbarunya yang berada di kawasan Summarecon Mutiara Makassar (SMM). Berlokasi strategis…
Genjot pertumbuhan penjualan dan penetrasi pasar di Indonesia lebih luas lagi, TCL, pemimpin global dalam teknologi elektronik dan produk pintar…
Emiten properti, PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) membukukan laba bersih konsolidasian di kuartal pertama 2025 sebesar Rp761,3 miliar, berbalik arah…
Perusahaan pengembang properti, Summarecon kembali memperkenalkan hunian premium keluarga terbarunya yang berada di kawasan Summarecon Mutiara Makassar (SMM). Berlokasi strategis…
Genjot pertumbuhan penjualan dan penetrasi pasar di Indonesia lebih luas lagi, TCL, pemimpin global dalam teknologi elektronik dan produk pintar…
Emiten properti, PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) membukukan laba bersih konsolidasian di kuartal pertama 2025 sebesar Rp761,3 miliar, berbalik arah…