Danai Modal Kerja - Lagi, Bekasi Fajar Absen Bagikan Dividen

Lantaran masih merugi di kuartal pertama 2024 dan juga butuh modal untuk mendanai ekspansi bisnisnya, emiten kawasan industri PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) kembali absen membagikan dividen. “Hasil rapat umum pemegang saham tahunan Bekasi Fajar tetapkan perolehan laba sebagai laba ditahan untuk modal kerja kembangkan usaha,”kata Head of Investor Relations Bekasi Fajar, Seri di Bekasi, Selasa (28/5).

Guna memacu pertumbuhan bisnisnya, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan berulang atau recurring income tahun ini single digit disamping masih mengandalkan pertumbuhan lahan. Untuk tahun 2024, perseroan menargetkan marketing sales sebesar Rp 600 miliar dengan fokus pada industri yang tangguh dan  sedang berkembang, seperti logistik pergudangan, elektronik, consumer goods, data center, dan kendaraan elektrik. Hingga kuartal pertama 2024, perseroan mencatatkan marketing sales sebesar Rp 26 miliar.

Sementara pendapatan BEST menurun 60,54% year on year (yoy) menjadi Rp 77,90 miliar pada kuartal I-2024. Di periode yang sama tahun lalu, pendapatan BEST mencapai Rp 197,43 miliar. Penurunan pendapatan tersebut disebabkan anjloknya pendapatan tanah hingga 77,71% yoy, dari sebelumnya Rp 156,75 miliar, menjadi Rp 34,93 miliar.

Pendapatan BEST selama kuartal pertama lalu ditopang pendapatan maintenance fee, service charge, air dan sewa Rp 31,82 miliar, pendapatan Rp hotel Rp 3,07 miliar dan pendapatan lain-lain Rp 8,06 miliar. BEST membukukan penurunan beban pokok pendapatan sebanyak 43,54% yoy menjadi Rp 37,61 miliar. Sehingga laba bruto pun ikut menyusut ke angka Rp 40,29 miliar atau lebih rendah 69,20% dibandingkan Rp 130,81 miliar pada posisi yang sama tahun lalu.

Di sisi lain, beban penjualan BEST terpantau menyusut 89,68% yoy ke angka Rp 116,47 juta.  Namun sebaliknya, beban umum dan administrasi justru meningkat 13,80% yoy dari Rp 21,39 miliar menjadi Rp 24,34 miliar. Hingga akhir Maret 2024, BEST membukukan rugi bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 8,90 miliar. Padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya BEST masih mencetak laba Rp 109,27 miliar.

Pada tahun ini, BEST menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 200 miliar. Sebagian besar digunakan untuk landbanking dan development di kawasan existing di MM2100. Perseroan terus mengembangkan pelayanan, fasilitas, sarana penunjang, dan infrastruktur di Kawasan Industri MM2100 untuk mendukung kelangsungan usaha para pelaku bisnis.

Kawasan Industri MM2100 merupakan salah satu kawasan industri dengan lokasi paling strategis di Indonesia, dimana kawasan industri ini akan menjadi satu-satunya kawasan industri di sekitar Jabodetabek yang akan dilewati sekaligus mendapatkan akses langsung ke Jakarta Outer Ring Road 2.

BERITA TERKAIT

BTN Populerkan KPR Subsidi di Forum Keuangan Berkelanjutan

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mempertegas peran strategisnya dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau, dengan memperkenalkan Kredit Pemilikan…

BEI Buka Peluang Perpanjang Jam Perdagangan

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka peluang untuk melakukan perpanjangan waktu perdagangan saham, dengan ada tiga skenario waktu perdagangan saham.…

Siapkan Capex Rp1,8 Triliun - Blue Bird Tambah 1.200 Armada Taksi Baru

NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

BTN Populerkan KPR Subsidi di Forum Keuangan Berkelanjutan

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mempertegas peran strategisnya dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau, dengan memperkenalkan Kredit Pemilikan…

BEI Buka Peluang Perpanjang Jam Perdagangan

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka peluang untuk melakukan perpanjangan waktu perdagangan saham, dengan ada tiga skenario waktu perdagangan saham.…

Siapkan Capex Rp1,8 Triliun - Blue Bird Tambah 1.200 Armada Taksi Baru

NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar…