NERACA
Jakarta- Sepanjang tahun 2023, PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) atau Mandala Finance membukukan laba mencapai Rp422 miliar. Angka tersebut turun 35,8% secara tahunan (year on year/yoy) apabila dibandingkan dengan laba pada 2022 yang mencapai Rp658 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Managing Director Mandala Finance, Christel Lesmana mengatakan, penurunan laba tersebut merupakan efek jangka panjang pandemi Covid-19. Di mana mempengaruhi kemampuan bayar konsumen Mandala Finance. “Segmen konsumen kami fokus ke ritel,”ujarnya.
Christel menambahkan meskipun sudah mulai ada pemulihan dan kebangkitan usaha mikro. Namun masih ada beberapa konsumen yang masih terpengaruh efek jangka panjang Covid-19 tersebut. Lebih lanjut, dia pun menekankan pihaknya juga fokus melakukan rebalancing portofolio pembiayaan dengan menggunakan sebagian biaya operasional untuk memperbaiki kondisi tersebut.
Di tengah penurunan laba tersebut, Mandala Finance juga memutuskan untuk tidak membagikan dividen tahun buku 2023. Perseroan memperhitungkan sustainability dari perseroan secara jangka panjang. Selain itu, keputusan pembagian dividen tersebut juga bertepatan dengan aksi korporasi perseroan yakni akuisisi oleh MUFG Group. “Sehingga karena timeline tersebut, untuk tahun ini kami skip dulu pembagian dividen,” kata Christel.
Berbeda dari tahun sebelumnya, Mandala Finance membagikan dividen sebanyak Rp265 miliar dari laba tahun buku 2022 yang mencapai Rp658 miliar. Dari sisi pembiayaan, Mandala Finance mencatatkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 5,76% yoy menjadi Rp5,5 triliun pada 2023. Pada 2022, perseroan mengantongi pembiayaan sebanyak Rp5,2 triliun. Pembiayaan yang paling banyak disalurkan adalah pembiayaan untuk kebutuhan konsumen seperti pembiayaan kendaraan roda dua dan modal kerja untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Sementara pada kuartal I/2024, Mandala Finance mampu menyalurkan pembiayaan sebanyak Rp1,4 triliun. Penyaluran pembiayaan perseroan tumbuh positif sebanyak 18% yoy dibandingkan dengan pembiayaan pada kuartal I tahun sebelumnya. Mandala Finance memastikan meskipun penyaluran pembiayaan meningkat, rasio Non Performing Finance (NPF) masih terjaga di bawah rata-rata industri pembiayaan sekitar di bawah 2,55%.
NERACA Jakarta – Perkuat struktur permodalan guna mendanai ekspansi bisnisnya, PT Acset Indonusa Tbk (ACST) bakal menambah modal lewat skema…
Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, TelkomGroup kembali menyelenggarakan Digiland 2025, perhelatan tahunan yang menjadi wadah kolaborasi teknologi, olahraga, edukasi, hingga…
NERACA Jakarta – Jaga pertumbuhan harga saham di pasar, PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) menyiapkan dana senilai maksimal Rp200 miliar…
NERACA Jakarta – Perkuat struktur permodalan guna mendanai ekspansi bisnisnya, PT Acset Indonusa Tbk (ACST) bakal menambah modal lewat skema…
Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, TelkomGroup kembali menyelenggarakan Digiland 2025, perhelatan tahunan yang menjadi wadah kolaborasi teknologi, olahraga, edukasi, hingga…
NERACA Jakarta – Jaga pertumbuhan harga saham di pasar, PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) menyiapkan dana senilai maksimal Rp200 miliar…