NERACA
Jakarta -Tambah porsi kepemilikan saham dan bertujuan untuk investasi, Direktur Utama PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) Hardianto Atmadja melakukan aksi pembelian saham usahanya GOOD sebanyak 6 juta lembar saham. Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin disebutkan, pembelian saham dilakukan sebanyak 4 juta lembar saham di harga Rp 366, lalu 2 juta lembar saham di harga Rp 368 per lembar saham. Dengan demikian, total dana yang dikeluarkan senilai total Rp 2,2 miliar.
Dengan pembelian tersebut, maka total kepemilikan saham Hardianto di perusahaan yang bergerak makanan ringan terutama produk-produk kacang, coklat dan biskuit serta pengolahan susu tersebut menjadi 427,19 juta lembar saham. Tujuan aksi pembelian saham ini dilakukan untuk investasi jangka panjang. Pembelian saham ini dilakukan karena melihat kinerja GOOD yang terus membaik setelah mengakuisisi PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) pada Oktober 2021.
Meski pandemi masih berlangsung, GOOD berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih yang menggembirakan sebesar 102% pada semester I 2021. GOOD juga rutin membagikan dividen kepada pemegang sahamnya sejak pertama melantai ke bursa pada akhir 2018 lalu.”Seperti yang kita ketahui bersama bahwa di tengah situasi pandemi yang berlangsung, GOOD masih dapat mengejar ketertinggalan dari tahun kemarin. Berdasarkan laporan kinerja semester I 2021, penjualan GOOD berhasil tumbuh 6,9% dari tahun sebelumnya. Ke depannya, GOOD akan fokus untuk pengembangan pada pasar domestik melalui inovasi dan percepatan kualitas produk yang ditopang oleh strategi pemerataan produk di seluruh channel distribusi,” kata Direktur Utama Garudafood, Hardianto Atmadja.
Pada pertengahan Juni 2021 lalu RUPST Garudafood Putra Putri Jaya menyetujui perubahan pemecahan nilai nominal saham perseroan (stock split) untuk meningkatkan jumlah unit saham yang beredar, serta memperluas distribusi kepemilikan saham melalui penyesuaian harga saham sehingga mencapai trading range yang optimal untuk menjangkau berbagai lapisan investor.
Di paruh pertama 2021, perseroan berhasil membukukan pertumbuhan laba sebesar 102% atau sebanyak Rp 232 miliar. Kenaikan ini sejalan dengan meningkatnya penjualan pada seluruh lini dan juga anak usaha perseroan. Penjualan tercatat sebanyak Rp 4,18 triliun, tumbuh 6,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 3,91 triliun.
Isu mengenai rencana penggabungan usaha atau merger Grab dengan GoTo atau akuisisi GoTo oleh Grab terus mendapat penolakan dari para…
Fakta persidangan hasil pemeriksaan Zarof Ricar sebagai saksi mahkota dalam perkara suap vonis bebas Gregorius Ronald Tanur di Pengadilan Tipikor,…
Rumor mengenai potensi merger antara dua raksasa transportasi online, Grab Holdings Ltd. dan GoTo Gojek Tokopedia, kembali mencuat. Sejumlah sumber…
Isu mengenai rencana penggabungan usaha atau merger Grab dengan GoTo atau akuisisi GoTo oleh Grab terus mendapat penolakan dari para…
Fakta persidangan hasil pemeriksaan Zarof Ricar sebagai saksi mahkota dalam perkara suap vonis bebas Gregorius Ronald Tanur di Pengadilan Tipikor,…
Rumor mengenai potensi merger antara dua raksasa transportasi online, Grab Holdings Ltd. dan GoTo Gojek Tokopedia, kembali mencuat. Sejumlah sumber…