NERACA
Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Kian Santang Muliatama Tbk (RGAS) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 7-8 miliar tahun 2025. Dana ini akan digunakan untuk mendukung ekspansi bisnis di sektor jaringan gas bumi rumah tangga (jargas). “Dalam sejarah perseroan yang baru tahun kedua ini, anggaran tahun ini hampir sama dengan anggara tahun lalu berkisar Rp 7-8 miliar,”kata Direktur RGAS, Sutarno di Jakarta, kemarin.
Disampaikannya, nilai capex tahun 2025 ini relatif stabil, dibandingkan tahun sebelumnya. Jika penggunaan capex tahun lalu difokuskan untuk pembelian tanah dan bangunan perkantoran, Sutarno mengutarakan, tahun ini akan bergeser pada pengadaan peralatan kerja proyek, seperti kendaraan operasional dan software pendukung.“Tahun ini, pekerjaan kita itu focus pada proyek-proyek gas, yakni jaringan gas bumi untuk rumah tangga (jargas),” tambah Sutarno.
Sementara Direktur Utama RGAS, Edy Nurhamid Amin memproyeksikan, potensi besar di sektor jargas rumah tangga tahun depan. Terlebih perolehan paket-paket pekerjaan, baik pengadaan barang maupun jasa pemasangan.“Sekarang ini infrastruktur jaringan gas rumah tangga sedang hype, InsyaAllah tahun 2025 ini, kita mendapatkan sekitar 135 ribu sambungan rumah tangga,”kata Edy.
Namun, dirinya juga mengingatkan bahwa dukungan dari pemerintah terhadap program jargas masih terbilang pasif. Kendati demikian, RGAS tetap optimistis terhadap prospek bisnis ke depan.“Hal-hal inilah kira-kira yang menjadi prospek ke depan perseroan dan kita optimis ya dengan mungkin pemerintah kemarin masih slow di awal pemerintahan,” ungkap dia.
Tahun ini, RGAS menargetkan meraup pendapatan sebesar Rp 150 miliar. Hingga kuartal I-2025, RGAS sudah mengamankan 81,53% dari target. Dimana perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 122,30 miliar. Ini melesat 495,72% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 20,53 miliar.
Edy Nurhamid menjelaskan, peningkatan pendapatan yang sangat tajam ini didorong oleh pembayaran pekerjaan sebelumnya.“Ini merupakan imbas dari pekerjaan yang telah diperoleh sebelumnya dan pembayaran yang diterima pada Januari 2025,” jelasnya.
Ke depannya, RGAS akan lebih fokus pada pekerjaan yang menjadi kompetensi utama, seperti jaringan gas rumah tangga, metering & regulating system hingga konverter kit. “Daripada kami mengejar proyek-proyek besar yang berpotensi memiliki risiko, seperti kompleksitas pengelolaan sumber daya manusia dan investasi alat yang besar,” kata dia.
Edy mengatakan, program pemerintah seperti jaringan gas rumah tangga yang tahun lalu tidak diadakan, diharapkan tahun ini akan di adakan oleh pemerintah maupun PGN. Manajemen RGAS juga menargetkan untuk menjadi pemasok langsung untuk program konverter kit seperti di 2024, di mana pada 2023 ditangani oleh pihak lain.“Untuk target 2025, kami optimistis RGAS dapat menggandakan pendapatan menjadi Rp 150 miliar dan mencapai profitabilitas bertumbuh di atas tahun-tahun sebelumnya,” ucap Edy.
Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. (ASLC) menganggarkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2025 hingga Rp30 miliar.…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, emiten properti PT Karya Bersama Anugrah Tbk. (KBAG) bakal melanjutkan ekspansi proyek ke wilayah…
NERACA Jakarta -Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (17/6) sore ditutup menguat di tengah pelaku…
Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. (ASLC) menganggarkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2025 hingga Rp30 miliar.…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, emiten properti PT Karya Bersama Anugrah Tbk. (KBAG) bakal melanjutkan ekspansi proyek ke wilayah…
NERACA Jakarta -Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (17/6) sore ditutup menguat di tengah pelaku…