NERACA
Jakarta – Emiten properti, PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) mendapatkan peringkat idAA dengan outlook stabil dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Selain itu, Pefindo juga memberikan peringkat idAA untuk Obligasi Berkelanjutan III/2022 dan Sukuk Berkelanjutan I/2022 milik Bumi Serpong. Manajemen Pefindo menerangkan, pemberiang peringkat idAA bagi obligasi dan sukuk milik perseroan, didasarkan pada komitmen keuangan jangka panjang yang dimiliki oleh perseroan untuk membayar utang.
Kemampuan emiten untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas kontrak pendanaan syariah dibandingkan emiten Indonesia lainnya adalah sangat kuat. Selain itu, secara umum, manajemen menerangkan, pemberian peringkat idAA kepada BSDE didasarkan pada kinerja perseroan yang dinilai memiliki kekuatan bisnis.
Menurut Pefindo, peringkat ini mencerminkan posisi bisnis BSDE yang sangat kuat, diversifikasi produk properti, dan cakupan wilayah yang luas, serta likuiditas dan fleksibilitas keuangan yang kuat. Adapun peringkat terhadap BSDE mulai berlaku sejak 27 Mei 2025—1 Mei 2026. Pefindo menilai, peringkat yang diberikan kepada BSDE dibatasi oleh tingginya sensitivitas industri terhadap perubahan dalam skala makroekonomi.
Manajemen Pefindo menerangkan, peringkat yang telah diberikan kepada BSDE dapat saja meningkat jika BSDE dapat secara konsisten mencapai target penjualan, pemasaran, dan pendapatan yang telah mereka proyeksikan dari ekspansi bisnis. Selain itu, peringkat dapat meningkat jika BSDE menerapkan leverage keuangan yang lebih konservatif.
Namun, peringkat dapat diturunkan jika pendapatan, penjualan pemasaran, dan EBITDA secara signifikan berada di bawah target, sementara leverage keuangan menjadi lebih agresif akibat ekspansi yang didanai utang. Sebagai informasi, BSDE membukukan laba bersih kuartal pertama 2025 sebesar Rp320,62 miliar. Perolehan itu turun tajam sebesar 77,69% secara tahunan.
Penurunan laba bersih sejalan dengan merosotnya pendapatan usaha BSDE sebesar 28,44% year on year (YoY) menjadi Rp2,7 triliun dari posisi Rp3,77 triliun pada kuartal I/2024. Jika dilihat dari sisi segmen operasi, koreksi pendapatan BSDE terutama disebabkan oleh penurunan drastis pada segmen real estat yang merupakan kontributor utama dengan kontraksi mencapai 29,46% YoY menjadi Rp2,49 triliun.
Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo menyatakan dukungannya atas keputusan pemerintah pusat membatalkan wacana penyeragaman bungkus rokok. Dirinya menilai, keputusan…
NERACA Tangerang – PT Unilever Indonesia Tbk (“Perseroan”, “Unilever Indonesia”) menegaskan komitmen jangka panjangnya kepada pemegang saham dengan membagikan…
NERACA Jakarta —Dorong pertumbuhan bisnisnya di sektor properti, PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) resmi menambah kepemilikan sahamnya di anak…
Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo menyatakan dukungannya atas keputusan pemerintah pusat membatalkan wacana penyeragaman bungkus rokok. Dirinya menilai, keputusan…
NERACA Tangerang – PT Unilever Indonesia Tbk (“Perseroan”, “Unilever Indonesia”) menegaskan komitmen jangka panjangnya kepada pemegang saham dengan membagikan…
NERACA Jakarta —Dorong pertumbuhan bisnisnya di sektor properti, PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) resmi menambah kepemilikan sahamnya di anak…