Ancamana Penerapan Tarif AS - Kekhawatiran Investor Asing Bikin IHSG Loyo

NERACA

Jakarta -Ekonom dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan, pelemahan signifikan yang terjadi pada indeks harga saham gabungan (IHSG) disebabkan oleh pelaku pasar asing yang keluar dari pasar saham Indonesia (foreign outflow).”Sikap pelaku pasar asing itu disebabkan oleh berbagai sentimen dari tingkat global, utamanya terkait ancaman penerapan tarif oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke berbagai negara,”ujarnya seperti dikutip Antara di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, pertama pelaku pasar khawatir terhadap ancaman tarif AS ke Uni Eropa sebesar 25%. Kedua, pelaku pasar khawatir seiring adanya rencana penerapan tarif oleh AS untuk Meksiko dan Kanada, yang segera akan dilakukan pada pekan depan."Kemarin pasar juga jatuh, karena rencana tarif untuk Meksiko dan Kanada segera terjadi minggu depan,"kata Hans.

Kemudian, ketiga, pelaku pasar khawatir seiring adanya sentimen rencana pembatasan investasi AS ke China. Lalu ada sentimen rencana pembatasan investasi AS ke China. Seiring dengan itu, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta juga memastikan bahwa pelemahan IHSG seiring masih terjadinya dana asing keluar (foreign outflow) dari pasar modal Indonesia. Dia mengatakan, saat ini pelaku pasar sedang bersikap "wait and see" terhadap data- data perekonomian AS, diantaranya data Produk Domestik Bruto (PDB) AS kuartal IV- 2024 dan data Indeks Harga Belanja Personal (PCE) AS"Penantian US GDP Kuartal IV- 2024. penantian US PCE data," ujar Nafan.

Dari dalam negeri, dirinya menyebut volatilitas yang tinggi di pasar saham juga disebabkan oleh kondisi politik maupun ekonomi domestik yang masih belum kondusif."Serta kondisi politik maupun ekonomi domestik yang masih belum kondusif," ujar Nafan.

Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (27/02) sore, IHSG ditutup melemah 120,73 poin atau 1,83% ke posisi 6.485,45. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 16,06 poin atau 2,15% ke posisi 731,39. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.132.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,13 miliar lembar saham senilai Rp12,18 triliun. Sebanyak 209 saham naik 435 saham menurun, dan 311 tidak bergerak nilainya.

 

BERITA TERKAIT

Pembatalan Penyeragaman Bungkus Rokok - Jaga Ekonomi Daerah dan Lindungi Industri Tembakau

Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo menyatakan dukungannya atas keputusan pemerintah pusat membatalkan wacana penyeragaman bungkus rokok. Dirinya menilai, keputusan…

Bagi Dividen Rp3,35 Triliun, Saham UNVR Masih Dipegang Ketat oleh Pasar

  NERACA Tangerang – PT Unilever Indonesia Tbk (“Perseroan”, “Unilever Indonesia”) menegaskan komitmen jangka panjangnya kepada pemegang saham dengan membagikan…

Setor Modal Rp91,65 Miliar - Bangun Kosambi Perkuat Dominasi di Cahaya Gemilang

NERACA Jakarta —Dorong pertumbuhan bisnisnya di sektor properti, PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) resmi menambah kepemilikan sahamnya di anak…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Pembatalan Penyeragaman Bungkus Rokok - Jaga Ekonomi Daerah dan Lindungi Industri Tembakau

Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo menyatakan dukungannya atas keputusan pemerintah pusat membatalkan wacana penyeragaman bungkus rokok. Dirinya menilai, keputusan…

Bagi Dividen Rp3,35 Triliun, Saham UNVR Masih Dipegang Ketat oleh Pasar

  NERACA Tangerang – PT Unilever Indonesia Tbk (“Perseroan”, “Unilever Indonesia”) menegaskan komitmen jangka panjangnya kepada pemegang saham dengan membagikan…

Setor Modal Rp91,65 Miliar - Bangun Kosambi Perkuat Dominasi di Cahaya Gemilang

NERACA Jakarta —Dorong pertumbuhan bisnisnya di sektor properti, PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) resmi menambah kepemilikan sahamnya di anak…