Peningkatan Produksi Migas Kurangi Ketergantungan Impor

NERACA

Jakarta – Pemerintah terus berupaya meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (migas) dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan pada impor. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan mengoptimalkan peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT. Pertamina (Persero) sebagai garda terdepan dalam upaya ini.

Melalui langkah strategis, Pertamina diberdayakan untuk memimpin sejumlah proyek eksplorasi dan produksi migas yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan energi domestik dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Langkah ini diharapkan mampu menggenjot produksi migas nasional untuk mengejar target produksi 1 juta barel minyak dan gas bumi sebesar 12 Billion Cubic Feet (BCF) pada tahun 2030 nanti, juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional serta menciptakan lapangan kerja baru. Dengan dukungan penuh dari pemerintah, Pertamina diharapkan mampu menghadapi tantangan di sektor migas dan mengoptimalkan potensi sumber daya energi Indonesia untuk kesejahteraan rakyat.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa produksi minyak dan gas bumi di Indonesia terus mengalami penurunan akibat berkurangnya cadangan dan tantangan teknis dalam hal eksplorasi. Untuk membalikkan tren ini, pemerintah berupaya keras untuk meningkatkan produksi migas Indonesia dengan berbagai strategi

"Dari tahun 2020 memang produksi minyak bumi terus turun karena kita sekarang mengelola lapangan-lapangan tua dan belum ketemu prospek lapangan minyak baru, tapi kita selalu mengupayakan prospeknya," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Jakarta, Jumat (2/8).

Merespons tantangan tersebut, Arifin membeberkan pemerintah telah menyiapkan strategi jangka pendek, yaitu dengan meningkatkan produksi dari lapangan-lapangan eksisting ditambah penggunaan Enchanced Oil Recovery (EOR). Terdiri dari melakukan pengeboran lebih dari 1.000 sumur pengembangan setiap tahun, reaktivasi sumur idle sebanyak 1.000-1.500 sumur per tahun, serta percepatan eksekusi CEOR Minar Area 2, Steamflood Rantau Bais dan simple sulfactant Balam South.

Dari strategi jangka pendek tersebut, hasilnya mulai terlihat dengan terjadinya peningkatan produksi minyak di Blok Rokan, dengan anak usaha milik Pertamina sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), yakni Pertamina Hulu Rokan. "Sekarang yang terbesar produksi (minyak bumi) adalah Pertamina Hulu Rokan, dari data per 30 Juni 2024, produksinya sebesar 157 ribu barel per hari," ujar Arifin.

lebih lanjut, terkait dengan peningkatan produksi migas, PT Pertamina (Persero) bersama Komisi VII DPR RI mendukung peningkatan lifting migas secara nasional untuk ketahanan energi nasional. Berdasarkan kinerja, Pertamina berhasil membukukan peningkatan kinerja migas tahun 2023.

Tren kontribusi kinerja produksi hulu Pertamina secara nasional meningkat, tahun 2023 produksi minyak berkontribusi 69% dan produksi gas 34% secara nasional. Pencatatan ini membuktikan tumbuhnya kinerja Pertamina disaat produksi Migas secara nasional mengalami tren penurunan.

“Kinerja Pertamina meningkat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir dengan produksi minyak dan gas naik hingga 7%,” jelas Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati.

Secara keseluruhan, kinerja Migas Pertamina tumbuh 7%, perolehan ini terdiri atas 6% kontribusi pertumbuhan domestik, dan internasional tumbuh 12%.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan, peningkatan kinerja ini merupakan komitmen Pertamina dalam menjaga ketahanan energi nasional sejalan dengan yang diprogramkan pemerintah melalui peningkatan produksi dan lifting migas.

Bahkan sebelumnya pada rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI, Komisi VII DPR RI mendorong Pertamina untuk meningkatkan lifting secara signifikan melalui langkah-langkah progresif dan konkrit dalam mendukung pencapaian target lifting migas nasional dan ketahanan energi nasional.

Lebih lanjut, di tengah ketersediaan cadangan minyak bumi yang terbatas dan situasi global yang belum stabil, Pemerintah terus berupaya mengoptimalkan cadangan migas bumi. Selain itu, upaya ketersediaan pasokan bahan bakar minyak (BBM) untuk masyarakat perlu distabilkan disamping penggunaan BBM yang seperlunya.

Lebih lanjut, saat ini Indonesia tengah mengincar eksplorasi cekungan migas, terutama untuk lima wilayah eksplorasi di wilayah timur, antara lain Warim, Timor, Buton, Seram, dan Aru.

 

BERITA TERKAIT

Pemanfaatan Teknologi Jadi Kunci Utama Kemajuan Koperasi

Pemanfaatan Teknologi Jadi Kunci Utama Kemajuan Koperasi Jakarta - Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi mendorong seluruh koperasi di Indonesia untuk…

Pengembangan SDM Kunci Pengembangan Industri Hijau

Pengembangan SDM Kunci Pengembangan Iandustri Hijau  Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot menegaskan bahwa pengembangan…

Industri Pengolahan Kelapa Siap Utamakan Kesejahteraan Petani

Industri Pengolahan Kelapa Siap Utamakan Kesejahteraan Petani  Jakarta – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menerima audiensi Himpunan Industri Pengolahan Kelapa…

BERITA LAINNYA DI Industri

Pemanfaatan Teknologi Jadi Kunci Utama Kemajuan Koperasi

Pemanfaatan Teknologi Jadi Kunci Utama Kemajuan Koperasi Jakarta - Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi mendorong seluruh koperasi di Indonesia untuk…

Pengembangan SDM Kunci Pengembangan Industri Hijau

Pengembangan SDM Kunci Pengembangan Iandustri Hijau  Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot menegaskan bahwa pengembangan…

Industri Pengolahan Kelapa Siap Utamakan Kesejahteraan Petani

Industri Pengolahan Kelapa Siap Utamakan Kesejahteraan Petani  Jakarta – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menerima audiensi Himpunan Industri Pengolahan Kelapa…

Berita Terpopuler