Tambah Mesin Baru - Wismilak Siapkan Belanja Modal Rp200 Miliar

NERACA

Jakarta – Genjot kapasitas produksi, PT Wismilak Inti Makmur Tbk. (WIIM) menganggarkan belanja modal atau capex tahun inni sebesar Rp200 miliar. Dimana penggunaan capex untuk menambah mesin baru. “Capex terutama ada penambahan mesin-mesin filter. Juga untuk penggantian mesin di SKM reguler kita,”kata Corporate Secretary Wismilak Inti Makmur, Surjanto di Jakarta, kemarin.

Sejalan dengan rencana penambahan mesin-mesin produksi, WIIM membidik pertumbuhan volume penjualan sigaret kretek tangan sebesar 10-15%. Sementara untuk sigaret kretek mesin, WIIM menargetkan volume penjualan mencapai 2,7 miliar batang sepanjang tahun ini. Sampai dengan saat ini, WIIM sendiri memiliki kapasitas produksi SKM hingga 4 miliar batang per tahun.

Namun produksi yang direalisasikan tetap mengikuti ambang batas yang ditetapkan pemerintah yaitu sebesar 3 miliar batang.“Kita juga banyak melakukan ekspansi di produk filter. Jadi ada beberapa mesin filter baru untuk SKT. Kemudian untuk SKM kami akan coba untuk bertahan di angka 2,7 miliar-2,8 miliar batang tahun ini,” katanya.

Sepanjang kuartal I/2024, WIIM  mencatatkan pertumbuhan filter sigaret (filter) yaitu sebesar Rp203 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 41% dibandingkan di tahun sebelumnya pada periode yang sama, yaitu Rp163 miliar.  Sedangkan volume penjualan filter meningkat menjadi 1,2 miliar batang, tumbuh 10% dari tahun sebelumnya. WIIM mengklaim pertumbuhan ini akan terus dipacu dengan penambahan fasilitas produksi di tahun 2024 dengan adanya penambahan 6 mesin baru.

Manajemen WIIM optimistis dapat memenuhi target produksi filter sebesar 6,7 miliar batang filter arau setara dengan 26,8 miliar batang rokok hingga akhir tahun 2024 nanti. Per kuartal I-2024, penjualan ekspor tercatat sebesar Rp 28,89 miliar. Hingga akhir Maret 2024, Wismilak Inti Makmur mencatatkan laba bersih sebesar Rp 91 miliar. Angka ini menurun dibandingkan Rp 111 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Kemudian kejar pertumbuhan bisnisnya, perseroan melakukan penambahan fasilitas produksi di tahun ini dengan mendatangkan enam mesin baru.

Adapun, sebagian besar mesin-mesin anyar tersebut sudah datang sehingga dapat menggenjot produksi filter untuk kuartal-kuartal berikutnya. “Untuk volume produksi filter, kami banyak lakukan ekspansi di produksi filter, jadi ada beberapa mesin filter baru yang kami datangkan untuk meningkatkan kapasitas produksi di filter,” ungkap Surjanto.

Tahun lalu, emiten produsen rokok ini membukukan penjualan bersih sebesar Rp4,9 triliun, meningkat 31,6% dari periode yang sama di tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp3,7 triliun.  Total laba bersih tahun 2023 sebesar Rp494,7 miliar, mengalami kenaikan 98,2% dari tahun 2022 yang sebesar Rp249,7 miliar. Sementara itu, total aset WIIM juga mengalami peningkatan 18,8% dari tahun sebelumnya, menjadi Rp2,6 triliun.

BERITA TERKAIT

Target Kemandirian Energi Prabowo Cukup Realistis

Tekad Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan kemandirian bahan bakar minyak (BBM) dalam lima tahun yang akan datang menurut pakar Komunikasi…

BEI Luncurkan Media Edukasi - Tingkatkan Pemahaman Soal Waran Terstruktur

NERACA Jakarta – Dorong pertumbuhan literasi pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan dua media edukasi terbaru yang dirancang…

RMK Energy Kemas Laba Bersih Rp51,5 Miliar

NERACA Jakarta — PT RMK Energy Tbk. (RMKE) mencatatkan laba bersih sebesar Rp51,5 miliar pada kuartal I/2025 atau meningkat sebesar…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Target Kemandirian Energi Prabowo Cukup Realistis

Tekad Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan kemandirian bahan bakar minyak (BBM) dalam lima tahun yang akan datang menurut pakar Komunikasi…

BEI Luncurkan Media Edukasi - Tingkatkan Pemahaman Soal Waran Terstruktur

NERACA Jakarta – Dorong pertumbuhan literasi pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan dua media edukasi terbaru yang dirancang…

RMK Energy Kemas Laba Bersih Rp51,5 Miliar

NERACA Jakarta — PT RMK Energy Tbk. (RMKE) mencatatkan laba bersih sebesar Rp51,5 miliar pada kuartal I/2025 atau meningkat sebesar…