NERACA
Jakarta – Emiten pertambang PT Amman Internasional Tbk (AMMN) atau AMMAN melalui anak usahanya PT Amman Mineral Industri melaporkan bahwa proyek pembangunan konstruksi strategis nasional fasilitas smelter tembaga dan pemurnian logam mulia (PMR) telah mencapai 76,1% dari rencana pembangunan sebesar 72,4% (105,1%). Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Vice President of Corporate Communications and Investor Relations AMMAN, Kartika Octaviana, menyatakan bahwa perusahaan meyakini kemajuan konstruksi fisik smelter dan PMR berjalan dengan baik untuk mencapai target penyelesaian konstruksi di akhir Mei 2024 dan memulai proses commissioning di Juni 2024. “Capaian ini adalah wujud komitmen AMMAN sebagai salah satu perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar di Indonesia untuk selalu terlibat dalam pengembangan industri pertambangan nasional yang membawa manfaat bagi perekonomian daerah dan nasional,” jelas Kartika.
Setelah beroperasi nanti, total kapasitas input fasilitas smelter tembaga dan PMR AMMAN diperkirakan mencapai 900 ribu kilo ton per tahun (“ktpa”) konsentrat dari tambang batu hijau dan proyek elang nantinya. Produk dari pengolahan ini akan berupa katoda tembaga yang mencapai 222 ktpa dan asam sulfat mencapai 830 ktpa.
Sementara itu, fasilitas PMR akan menghasilkan 18 tpa emas batangan, 55 tpa perak batangan dan 70 tpa selenium. Pada September tahun lalu, AMMAN juga telah menandatangani Perjanjian Pendahuluan dengan PT Pertamina (Persero) guna memastikan pasokan sumber energi yang lebih ramah lingkungan yaitu liquified natural gas, untuk pembangkit listrik tenaga gas dan uap yang saat ini sedang dibangun untuk mendukung operasional fasilitas smelter tembaga dan PMR.
Asal tahu saja, AMMN merealisasikan dana eksplorasi di kuartal IV 2023 sebesar US$6,27 juta atau setara Rp97,60 miliar (kurs jisdor Rp15.567). Manajemen AMMN mengatakan selama periode 1 Oktober 2023 hingga 31 Desember 2023 PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PT AMNT), anak perusahaan PT Amman Mineral Internasional (PT AMI), melakukan kegiatan eksplorasi di IUPK Blok I, II dan III, yang berlokasi di Sumbawa, Indonesia (Gambar 1). Sementara itu, tidak ada kegiatan eksplorasi lapangan di Blok IV, Lampui.
Eksplorasi Batu Hijau Blok I memakan biaya sebesar US$3,12 juta dan digunakan untuk pengeboran sumber daya pit termasuk biaya uji sampel inti. Adapun hasil eksplorasi adalah 29 lubang bor, termasuk yang telah selesai maupun yang masih dalam proses dengan total 12.507,6 m. Kemudian sampel inti yang dikirimkan ke laboratorium pengujian berjumlah 4.311 serta estimasi Sumber Daya Mineral (MRE) Batu Hijau telah diperbarui.
Program pengeboran sumber daya (rig 12) akan berlanjut pada kuartal I/2024. Selanjutnya eksplorasi Elang Blok II meliputi pengeboran dan pemetaan geologi sekitar US$2,68 juta. Hasil eksplorasi adalah 21 lubang dengan total 3.688,8 meter. Sampel inti batuan yang dikirimkan ke laboratorium berjumlah 1.373. Pengeboran sumber daya terdefinisi di Elang (2 rig) dan eksplorasi di Alma (1 rig) akan berlanjut pada kuartal I/2024. Terakhir, proyek rinti Blok III sebesar US$0,46 juta.
Pengeboran inti di Rinti menghasilkan 2 lubang bor termasuk yang telah selesai dan yang sedang berlangsung sejumlah 699,9 m. Selanjutnya sampel inti bor yang dikirimkan ke laboratorium uji berjumlah 220. Pemetaan geologi dengan 110 sampel batuan telah dikirimkan ke laboratorium. Sementara itu, program pengeboran eksplorasi (1 rig) akan berlanjut pada kuartal I/2024.
Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. (ASLC) menganggarkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2025 hingga Rp30 miliar.…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, emiten properti PT Karya Bersama Anugrah Tbk. (KBAG) bakal melanjutkan ekspansi proyek ke wilayah…
NERACA Jakarta -Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (17/6) sore ditutup menguat di tengah pelaku…
Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. (ASLC) menganggarkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2025 hingga Rp30 miliar.…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, emiten properti PT Karya Bersama Anugrah Tbk. (KBAG) bakal melanjutkan ekspansi proyek ke wilayah…
NERACA Jakarta -Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (17/6) sore ditutup menguat di tengah pelaku…